Sabtu, 28 Februari 2015

Kenangan di BUKEM

Kenangan Indah di Bumi Perkemahan

     Hari minggu pukul 11.00 a.m dimulailah perjalanan menuju Bumi perkemahan. Naik angkot Pandaan-Tretes kami dan segenap orang yang mengikuti LDKS di Bukem Advent Sumberwekas Prigen walaupun naiknya sempit sempitan dan saling berbagi tempat duduk saya tetap senang (Mungkin karena cuti sekolah 2 hari kali wkwkwkwkk) di sana kami mulai mendirikan tenda dan acara acaranya berlangsung meriah. Tapi setelah merasa senang dan bahagia selama 2 hari saya terkena musibah yaitu pada malam hari tepanya di hutan pinus pas anak anak jelajah malam saya disuruh untuk menakuti anak anak tapi waktu itu bukan anak anak yang jadi korban malah Senior saya dan trus saya dimarahi habis habisan hingga akhirnya kami saling memaafkan . 








maaf fotonya kualitasnya kurang bagus : 















Air Terjun Alap Alap

Air Terjun Alap Alap


Sudah sesuai dengan rencana sebelumnya, tengah minggu itu kami memutuskan menyambangi salah satu lokasi air terjun di kawasan prigen pasuruan. Berada sekitar 3-4 km sebelah selatan dari air terjun kakek bodo, warga sekitar menyebutnya dengan julukan Air Terjun Alap-Alap. Mengambil nama sejenis burung pemangsa yang merupakan satwa endemik di hutan penyangga ekosistem pegunungan Welirang – Arjuno.
Kendati tidak dibuka untuk umum, air terjun ini bisa dijangkau dengan trekking kurang lebih 1 jam dari area bumi perkemahan kakek bodo. Berjalan menyusuri jalur hutan yang berkelok, menembus semak belukar dan naik turun tanjakan, merupakan sensasi yang menarik bagi para penggemar trekking kelas menengah seperti saya.
Lereng Gunung Welirang
Lereng Gunung Welirang, Titik Awal Perjalanan

Saling Membantu Sesama Teman

Selama perjalanan menembus hutan, sengaja saya melepas earphone yang dari awal menempel erat di teinga. Sejenak saya tinggalkan alunan musik dari handphone saya, dan membiarkan suara alam yang memenuhi rimba raya itu membius indera pendengaran saya. Kicauan burung bersahutan, gemericik aliran sungai, alunan angin yang menyeruak diantara dedauanan, dan berisik serangga yang melengkapi alunan konser musik rimba siang hari itu. Menakjubkan!.
Selama perjalanan yang menyenangkan ini, kami sempat berhenti beberapa kali untuk mengambil gambar di area-area yang terlihat menarik. Belum lagi sejenak ketegangan bertambah tatkala beberapa meter didepan kami, sekelompok kera hutan berukuran jumbo berbulu lebat hitam melintas berloncatan diatas pepohonan. Dahan dan dedaunan diatas rimbunnya pepohonan hutan ini bak seperti jalan tol saja bagi mereka, bergerak dan melintas cepat tanpa ada hambatan yang menghadang. Kami pun memilih untuk berhenti lagi setiap kali melihat gerombolan kera melintas tidak jauh dari jalur treking kami. Bukan karena kami takut diserang kera hutan liar itu, namun kami khawatir benda-benda seperti lensa kamera dan jam tangan menarik perhatian mereka. Wah, perjalanan kali ini semakin menegangkan saja.
Jalur trekking menuju ke lokasi air terjun sebenarnya tidak terlalu berat. Namun dibutuhkan stamina yang prima serta kewaspadaan ekstra tinggi. Selain jalurnya yang kadang sedikit menyesatkan, kehilangan konsentrasi salah-salah kepala bisa terbentur dahan dan ranting pohon. Atau bahkan kaki terantuk akar tanaman, yang lebih parah lagi salah pijak yang mengakibatkan terpeleset dan jatuh ke dalam jurang. Puuhh…, peringatan keras bagi mereka yang suka bercanda gurau didalam hutan.
Tebing aliran Air Terjun Alap Alap


Lelahnya perjalanan serasa terbayar lunas sesampainya di lokasi air terjun. Sebuah pemandangan menarik tersaji diantara kumpulan batuan gunung berukuran raksasa. Air jernih dan segar mengalir disela bebatuan, menimbulkan suara gemericik yang khas memanjakan telinga. Namun posisi air terjun utama masih belum terlihat. Kami harus mendaki batuan besar nan terjal setinggi kurang lebih 10 meter lagi. Dengan sedikit hati-hati, kami menaiki bebatuan licin nan terjal itu. Andai kami tidak membawa peralatan kamera lengkap dan tripod, mungkin bisa berloncatan selincah Sun Go Kong dalam serial Kera Sakti. Hahaha.
Sesampainya diatas, terhampar pemandangan yang menarik dan istimewa tapi sayangnya pada saat saya kesana ada anak Camping pas depannya Air Terjun. Sebuah air terjun setinggi kurang lebih 40 meter, dengan tiga tingkatan yang unik. Tampak jelas menghampar diantara tebing-tebing tinggi yang mengelilingi area kolam air seluas hampir 60 meter persegi. Tiga trap tingkatan air terjun itulah yang membuat suara gemuruhnya terdengar unik, seolah bersahutan dengan hembusan angin disertai uap air yang menghampar lembut di wajah, menambah kesegaran udara disekitarnya. Air terjun ini memang unik dan berbeda. Namun sayang sekali kami berkunjung tepat dipenghujung musim kemarau, sehingga debit airnya sudah sangat berkurang mengingat lokasi air terjun ini cukup tinggi dilereng kaki gunung Welirang, sehingga mungkin tinggal beberapa mata air saja yang masih menjadi pemasok utama air terjun ini.
Tak  sabar kami segera berburu gambar mengabadikan keanggunan Air Terjun Alap-Alap, beberapa kali juga mengambil video untuk melengkapi dokumentasi petualangan kali ini. Tanpa terasa waktu sudah mulai beranjak sore. Mengingat perjalanan yang jauh lebih aman diakukan sebeum gelap, dan menghindari turunnya hujan di puncak. Kami memutuskan untuk segera turun, kembali menembus lebatnya rimba menuju ke area parkir di WanaWisata Kakek Bodo.
Orang Camping di depan Air Terjunnya, Merusak pemandangan saja -_- . 


Perjalanan hari itu cukup menyenangkan, bersantai melakukan trekking di hutan liar. Dengan segala potensi keindahan dan ancaman akibat ketidakwaspadaan kita, kiranya merupakan sesuatu prosedur wajib yang harus ditaati oleh semua trekker. Bahwa di alam liar, kita tidak bisa bersikap seenaknya. Perlu kewaspadaan dan kondisi fisik yang prima untuk bisa menjelajah didalamnya.

Namanya anak Muda masak gak foto foto : 











Dan ini yang paling indah dan Amazing : 



Jumat, 27 Februari 2015

Gaya Boncengan Motor

Kalian semua pernah dong di bonceng di motor entah sama temen, orang tua, pacar atau sama tukang ojeg, apalagi kalau yang profesinya jadi boncengers alias yang sering numpang di bonceng pasti sering banget nih.

Ternyata kalau di perhatiin, diamati dan dicermati ternyata ada bermacem macem gaya duduk pada saat dibonceng di motor, ya udah langsung aja gue jabarin hasil dari hipotesa gue selama bertahun tahun mengamati di jalanan.

1. Duduk ngadep Kiri


Ini gaya duduk yang sering dipake sama para cewe cewe sampe Ibu ibu kalau lagi dibonceng naek motor alesannya karena mereka kan sering pake rok panjang tuh ya jadi ribet aja kalau harus duduk ngangkang, gaya ini juga sangat aman buat para cewe cewe atau ibu ibu karen kalau lagi di bonceng tukang ojeg atau sama orang yang belum terlalu kenal, kerena kalau pake gaya ini mereka ga harus ngadepin badanya langsung jadi aman deh.

2. Gaya ngadep Belakang



Gaya duduk ini hanya buat orang orang yang tahan banget sama pusing, atau yang lagi stres karena abis di putusin sama pacarnya atau stres karena belum bisa move on dari mantannya. gaya ini sebenernya lumayan juga buat hiburan daripada kita jauh jauh dan mahal mahal ke dufan buat naik roller coaster mending di coba deh gaya ini rasanya sama dan pusingnya juga sama.


3. Gaya Kodok Kawin


Waah kalau gaya ini banyak banget diterapin sama kalian yang muda mudi kalau lagi pacaran di motor, buat yang jomblo pasti ga pernah deh nyoba gaya ini. gue sebut gaya kodok kawin karena nih gaya bikin cewe yang dibelakangnya nungging gitu dan akhirnya nemplok di punggung cowonya dan gue yakin tuh cowonya langsung ada yang tegang dan ini juga di dukung dengan motor yang di modifikasi joknya sehingga di bikin
nungging kaya gini.



4. Gaya Ojeg



Kalian semua pasti tau gaya ini, umum banget di pake kalau lagi di bonceng naik motor sama tukang ojeg.
yup, namanya juga tukang OJeg (Ongkos ngaJEGang = Ongkos ngangkang ) muahahahaha
ya gaya bonceng ini kita cukup ngangkang aja dan duduk deh dengan santainya.

4. Gaya EXTREAM

Ah udah gue ga mau komen tentang gaya ini, kalau yang mau nyoba silahkan aja






Hahahaha gimana kalia udah pernah nyoba semua gaya gaya boncengan diatas ?? share dong dan komen disini pengalamannya

[sumber : http://www.storyopik.com/]

Coban Baung

Air Terjun Coban Baung, Pasuruan, Jawa Timur

Wisata alam air terjun Coban Baung berada di lereng gunung Baung, masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung. Tepatnya di Dusun Sumbersuko, Desa Kertosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 100 m ini, merupakan pertemuan dua aliran sungai, yaitu Sungai Welang dan Sungai Beji dan berada persis dibelakang kebun Raya Purwodadi, Pasuruan.

Lokasi Air Terjun Coban Baung dapat ditempuh dengan menggunakan moda transportasi roda empat dan roda dua. Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan bisa dijadikan patokan, karena jalan masuk menuju lokasi berada disamping pagar kebun raya. Jika dari kota Malang sekitar 26 km kearah Surabaya, setelah melewati pagar kebun raya belok kanan melalui jalan kecil tetapi bisa dilalui roda empat, sekitar 1,5 km lagi sampai dilokasi. Jika dari Surabaya ke malang sekitar 66 km, sebelum pagar kebun raya purwodadi belok kiri  melalui jalan yang sama seperti diatas.

Dari area parkir tinggal menyusuri anak tangga menurun sekitar 200m yang cukup terjal, jadi mesti hati-hati. Sampai dilokasi kita dihadapkan pada aliran sungai, untuk mendekat ke air terjun mesti menyusuri pinggiran sungai, diantara bebatuan licin. Mesti sangat hati-hati, terlebih arus air cukup deras. Ini dikarenakan air terjun berasal dari pertemuan dua sungai, sehingga tidak dianjurkan untuk mandi dibawahnya.


Melihat kondisi sekitar air terjun masih sangat alami, beragam vegetasi tumbuh liar diantara dinding karang yang menjulang tinggi. Derasnya air terjun bergemuruh memecah kesunyian alam, menyisakan buih-buih air berkejaran diantara bebatuan besar dan licin. Nampak begitu eksotik,  menjadi daya pikat panorama yang luar biasa.

Untuk masuk kelokasi wisata ini hanya dikenai HTM Rp. 7.500,- dan parkir (maaf kurang tau), sangat murah dan terjangkau. Fasilitas pendukung belum begitu banyak, tetapi sudah ada  WC dan saung untuk tempat istirahat.

Sedangkan bagi pengunjung yang menginginkan pengalaman lebih, disediakan fasilitas Baung Camp yang menyajikan beragam petualangan alam, diantaranya, camping, hiking, jungle Survival, Rock Climbing, River Board, Outbound Training, Flying Fox dan Wall Climbing, Slooping, Airsof Gun, Rafting, Cross Country dll.

Nie ada foto foto :D :














Dan Biasanya Tempat ini nongkrongnya anak Pacaran :D :



Semoga dari apa yang saya bagikan menjadi pedoman anda untuk berwisata ke daerah ini .